FAETURE
RELA MENINGGALKAN KAMPUNG HALAMAN DEMI BERDAKWAH DI KOTA PAHLAWAN
Perintis pertama TPA Al Hidayah Baskara Sawah
“Melihat
sekilas kondisi di TPA AL- HIDAYAH begitu sangat memprihatikan,bagaimana tidak?
Bangunan yang berukuran sekian-sekian tidak memiliki ventilasi, sehingga
membuat anak-anak TPA kepanasan ketika sholat dan saat mengaji.namun dibalik
keadaan kondisi bangunan ini memiliki cerita-cerita penuh hikmah yang di alami
ibu wartik dan santri-santri Al- Hidayah.Sudah lebih dari satu tahun tinggal di
kota yang mayoritas muslim dimana masa yang penuh perjuangan kesabaran dalam
menghadapi itu semua.bagi ibu wartik wanita kelahiran 65 tahun silam yang lalu
akan tetapi dibalik itu semua ia justru menemukan perjalanan hidup yang membuat
dirinya menjadi orang yang kuat dan penuh kesabaran.
“Kisahnya
pada tahun 2010 ibu wartik berpindah tempat tinggal ke surabaya di jln. Baskara
sawah yang dimana disinilah saya
melanjutkan untuk mengajarkan ilmu agama dan mengajarkan al-quran kepada anak-
anak TPA Al-Hidayah disamping saya dibantu mengajar oleh para mahasiswa STAIL
yang ditugaskan di TPA ini untuk mengajarkan ilmu agama islam dan menghafal Al
Quran.Di tengah-tengah kerasnya ekonomi di surabaya,akan tetapi saya selalu
sabar dan semangat dalam menjalani amanah.untuk membina anak-anak agar menjadi
lebih baik dan insyallah sebisa mungkin anak-anak bisa memperdalam agama islam.karena
orang di dunia ini hanya sekedar makan tiap hari, dan makan tidur,makan tidur,
itu bukan manusia melainkan hewan karena seharusnya orang yang hidup di dunia
ini, itu mencari dunia akhirat.tetapi jika tidak mempunyai bekal dan lebih baik
mewah di akhirat dari pada mewah di dunia.contohnya seperti saya inilah yang
posisinya banyak kekurangan .
“Alhandulillah
dengan cara saya bersabar,saya bisa mencari banyak bekal ketika di akhirat
entah itu hasil atau tidak ada hasil tetapi saya tetap berusaha.itulah motivasi
saya untuk tetap bertahan mengajarkan anak-anak ilmu agama islam.
Seketika
itu,saya sangat tergiur karena seharusnya orang memikirkan masalah,akhirat
tiadak karena tidak selamanya orang hidup pasti yang kekal di akhirat.ketika
waktu berjalan saat saya mengajar di TPA
Al- Hidayah begitu banyak yang tidak suka karena disnini sukanya ngerompi
tetapi tujuannya tidak jelas,dan pikira saya tetap semangat,kuat,dan lapang
dada.saya menganggap orang yang tidak suka dangan saya itu adalah sebuah radio yang rusak .saya pun
tidak mikir apa penilaian orang bagaimana dan saya takut yang menilai it sang
pencipta.
“Pada
awal saya mengajar di baskara ini tetapi sebelumnya saya sudah pernah ngajar
sebelumnya di desa.ngajar anak-anak yang belum tau huruf dan oranag tua yang
belum bisa sholat dan sampai anak anak yang bisa khatam Al- Quran dan banyak
dikampung saya orang tua sudah sholat.Pada waktu mulai ngajar ngaji di baskara
pada tahun 2010 sampai saat ini ketika saya ngajar disini dulu muridnya tidak
terlalu banyak karena terlalu banyak anak-anak laki-laki yang nakal dan salah
bergaul dan hampir habis.
“Akhirnya
pun saya berusaha dan jalan terus
semangat agar TPA ini tidak kosong dan pada waktu itu sampai semesternya
SAPRIJUL anak-anak tersisa 3 orang.
“Pada
saat angkatan tahun ini yudi dan wawan mengajar,saya selalu berusaha banget
walaupun yudi tidak saya ajak untuk datang ke rumah orang-orang yang mempunyai
anak dan selalu saya berikan motivasi agar mau mengaji dan seperti kemarin
semua anak-anak saya bagikan IQRA agar anak itu semangat dan alhamdulillah
sekarang,yang kemarin tidak tidak mengaji dan sekarang bisa mengaji
lagi.walaupun contohnya keaadaan musholah memiliki ke kosongan,seumpama “mau
ngepel tidak ada alat,lalu kipas angin ketika anak-anak mengaji itu
kepanasan,tetapi saya selalu berusaha untuk minta ke wali-wali murid untuk
kebersihan,jadi saya tidak takut mau di bilangi begini-begini yang penting saya
sudah berusaha bukan untuk untuk makan saya tetapi untuk musholah.
Sejak
dulu memang saya diberikan amanah dari anak-anak STAIL yang dulu,jangan sampai
musholah nya kosong dan saya harus berusaha agar musholahnya jangan sampai
kosong.dan tujuan saya agar anak –anak sini bisa pintar,dan sama orang tua
sopan.terhadap lingkunga dia bisa baik juga,dan alhamdulillah selama yang di
ajarkan yudi ada hasil dan alhamdulillah lancar baca Al- Quran.
“Selama
beberapa tahun ini bantuan donatur kepada TPA Al Hidayah dari kejawan 1 dan
mulyosari timur 1.tetapi donatur saya ini tidak langsung tidak memberikan uang
hanya kalau butuh IQRA atau AL QUR,AN langsung di berikan.
“Selama saya
mengajar tidak ada bayaran apapun dan tanpa pambrih dan tidak ingin di puji
orang dan hanya mengharap pahala dan ikhlas.disaat ketika anak-anak malas ngaji
kendalanya karena anak-anak sini itu aggak manja,dan saat ngajar aggak keras
sedikit dan menjadi takut,akhirnya pun anak-anak malas ngaji dan terkadang
nangis.yang saya takutkan anak- anak malas ngaji takutnya musholahnya kosong
lagi dan anak-anak disini susah mau di ajak ngaji lagi,ini ketakuatan saya .
“Jadi motivasi
saya buat anak-anak kalau memang betul-betul mau mencari ilmu,seharusnya
anak-anak bisa terima dan nurut ketika diajarkan yang baik baik oleh
kakak-kakaknya.
“Jadi keinginan
saya kedepannya jangan sampai ini musholah kosong dari jamaah atau
anak-anak-anak ngaji rutin dan seumpama ada donatur masuk misalnya kalau ada
barang-barang yang kurang contonya,musholahnya perlu di chat dan yang saya
harapkan agar perkembangan musholahnya kedepan bisa lebih baik ,dan anak-anak lebih
baik.